Langsung ke konten utama

DI BALIK SEDEKAH PASTI ADA HIKMAHNYA

Di Balik Sedekah Pasti Ada Hikmahnya
Pernah suatu hari, saya bertemu dengan seorang penjual balon yang telah renta. Dengan sepeda yang dikayuhnya, membuat saya terharu. Apalagi dengan pengelihatan yang tidak begitu sempurna. Saya bertanya dalam hati, mengapa sudah renta masih berjualan? Tetapi, lalu saya tersadar, bahwa tidak semua orang memiliki nasib baik. Timbul rasa kasihan, lalu memberikan sedikit uang, sekedar sebagai rasa empati saya kepadanya. Kemudian saya berlalu dan melupakan kejadian itu.
Baru beberapa saat menit berlalu. Saya menuju warung untuk makan. Ketika saya lepas makan dari sebuah warung, masih sekitaran tempat bertemunya tukang balon tadi. Saya menuju ke kendaraan yang terparkir tak jauh dari warung. Saya membutuhkan handphone untuk menghubungi seseorang. Betapa paniknya, ketika handphone tersebut tidak ada. Di dalam tas tidak ada. Di saku juga tidak ada. Lalu dimana? Saya yakin, pasti terjatuh.
Saya mengulang jalan kembali, melewati jalan yang sama. Alhamdulillah, handphone tersebut ketinggalan di warung. Penjual warung sungguh baik hati, menyimpan handphone dan menunggu saya kembali. Tentu saja saya bersyukur karena tidak jadi kehilangan handphone kesayangan. Betapa berartinya ia, karena di dalamnya berisi file-file data tulisan dan foto-foto. Saya memang suka menulis lewat handphone. Jadi, ia itu ibarat setengah nyawa. Maksudnya, amat berarti.
Kemudian saya jadi teringat kembali, bahwa saya tadi memberi sedekah sebelum kehilangan handphone. Mungkin itu sebabnya tidak jadi hilang. Bukan bermaksud riya, tetapi memang memberi sedekah itu melindungi diri agar terhindar dari musibah. Alhamdulillah.
Sesungguhnya bersedekah itu kebutuhan setiap orang. Orang yang bersedekah yang membutuhkan orang yang disedekahi. Bukan sebaliknya. Mengapa demikian? Karena setiap orang menginginkan hidup di dunia yang barokah. Jika sakit ingin sembuh. Terhindar dari segala musibah dan di alam barzah mendapatkan kiriman pahala terus menerus. Kelak di akhirat selamat dari api neraka dan mempunyai timbangan amal saleh yang berat.
Sedekah bertujuan untuk menyucikan harta, membantu sesama, dan bekal pahala di akhirat kelak. Bersedekah berarti berbagi atau meringankan beban orang lain. Bersedekah sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan bersedekah, hubungan bersosial bisa menjadi lebih baik. Bersedekah juga menjauhkan diri dari sikap sombong dan angkuh. Keutamaan bersedekah, adalah mendapatkan pahala di sisi Allah Ta'ala.
Apalagi dalam bulan suci ramadan, umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. Pahala yang diterima akan dilipat gandakan oleh Allah Ta'ala. Bisa menjadi bekal amalan kita bila telah berada di alam keabadian.
Bersedekahlah Hanya Kepada yang Berhak
Bersedekah, hanya kepada orang yang berhak menerima dan membutuhkan. Sehingga menjaga mereka dari perbuatan--perbuatan yang haram dilakukan dalam mencari penghasilan. Misalnya pengemis gadungan, yaitu mengemis sebagai profesinya.
Mereka mengemis di jalan, mengharap belas kasihan kepada orang yang sedang melintasi jalan tersebut. Padahal, secara fisik dia masih kuat untuk bekerja, mengapa harus mengemis? Karena malas? Saya tidak akan memberi sedekah kepada orang yang demikian. Tetapi jika saya menemui orang yang telah renta, masih berjualan dan mencari nafkah, maka hati saya terketuk untuk memberinya. Lebih berhak mendapatkannya.
Sedekah Mendahulukan Kerabat Dekat
Sedekah mendahulukan kerabat dekat. Bila karib kerabat kita ada yang termasuk orang yang membutuhkan, maka mereka lebih berhak dibandingkan orang lain. Sedekah kepada saudara kerabat mendapatkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala menyambung silaturahim. 
Daripada memberikan sedekah kepada orang di jalan yang baru dikenal, dan ternyata mereka hanya pengemis sebagai profesi. Lebih baik memberikan kepada orang yang telah kita kenal. Lebih jelas dan afdol. Tetapi tidak lantas menjadikan kita phobia, ya. Kita menjadi pelit dan todak mau bersedekah. Siapa tahu mereka memang benar membutuhkan.
Jadi sebenarnya memberikan sedekah itu sudah ada aturannya. Tidak usah menjadi pro dan kontra. Jika kita mampu memahami dan mau mempelajarinya, maka Insyaallah sedekah membawa hikmah bagi kita dan memberikan pahala amalan kebajikan. Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

HIKMAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR Iman kepada hari akhir berarti kita mempercayai bahwa kehidupan di dunia akan berakhir, yang kemudian dilanjutkan dengan kehidupan di akhirat. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat Israfil. Untuk beriman kepada hari akhir caranya adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa kiamat itu akan benar-benar terjadi sebagai hari pembalasan bagi amal perbuatan manusia. Pada hari itu , Allah Swt. Akan menghisab (menghitung), memberi keputusan, dan menetapkan hukum terhadap segala amalan manusia. Sebagai orang muslim kita wajib percaya akan terjadinya hari akhir, mekipun tidak mengetahui kapan terjadinya. Ini merupakan suatu bukti keadilan dari Allah Swt. Pada hari itu semua manusia dimintai pertanggungjawabannya. Banyak hal yang dapat kita ambil dari sana, di antara hikmah dan fungsi hari akhir itu antara lain sebagai berikut. Dapat miningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Kepercayaan seseorang terhadap hari akhir mem...

GEGURITAN(B.J)

Pengertian Geguritan: Ciri-Ciri, Unsur, Jenis-Jenis dan Contoh Geguritan Di mading sekolah ataupun di media sosial sering kali kita melihat sebuah puisi dengan bahasa jawa yang memiliki arti tertentu dan ada banyak tema yang dipakai. Biasanya kata-kata yang digunakan dalam geguritan menggunakan kata yang sedikit asing bagi kamu yang tidak pandai bahasa jawa dan memiliki makna tertentu di dalamnya. Meskipun kamu sering melihat puisi dalam bentuk bahasa jawa atau geguritan tersebut, namun apakah kamu tahu pengertian dari Geguritan. Pengertian Geguritan Pengertian dari Geguritan adalah sebuah karya sastra jawa yang cara pembuatannya menggunakan kalimat yang indah dan mempunyai makna. Cara pengungkapan Geguritan ini menggunakan bahasa yang mempunyai rima, irama, mitra, baik serta penyusunan yang tepat. Selain itu, geguritan juga bisa dibuat berdasarkan ungkapan persaan dan pikiran. Dalam bahasa Indonesia, geguritan disebut dengan puisi. Sebenarnya geguritan dan puisi...